Konsumen atau klien perusahaan adalah sesuatu yang penting. Di dalam dunia bisnis sudah bukan rahasia lagi jika kepercayaan merupakan syarat dasar untuk kontrak kerjasama saling menguntungkan. Jika salah satu pihak sudah kehilangan kepercayaan maka mustahil kontrak dapat berjalan mulus.
B2B
Dalam Business to Business, atau B2B, klien harus percaya kepada Anda. Perusahaan startup dalam membangun kepercayaan dengan klien kali pertamanya harus menghadapi banyak tantangan. Jika gagal dalam tahapan ini, maka akan menghambat perkembangan perusahaan startup Anda ke depannya.
Alasan mengapa perusahaan startup harus bersusah payah dalam mendapatkan kepercayaan dari klien. Itu karena perusahaan ini baru berdiri dan tidak memiliki track record, berbeda dengan perusahaan lain yang sudah lama berdiri atau perusahaan besar.
Kepercayaan Klien
Supaya Anda dapat memperoleh kepercayaan dari klien perusahaan. Anda tidak harus selalu memenuhi apa yang mereka butuhkan. Tetapi Anda juga harus masuk dalam kehidupan klien Anda. Anda harus menyelami kehidupan klien, sekaligus memahami karakter klien. Dengan begitu Anda akan bisa memperoleh gambaran mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk klien.
Memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan klien itu harus dilakukan sepanjang waktu. Untuk itu, Anda dapat mengikuti beberapa metode efektif yang akan kami bagikan di bawah ini:
1. Harus Jujur
Kunci dasar membangun kepercayaan klien adalah kejujuran dan terbuka. Dengan kata lain jangan berbohong. Semua orang tentu saja tidak suka jika dibohongi, apalagi klien perusahaan, karena ini sudah menyangkut masalah uang. Klien yang tengah berusaha memberikan kepercayaan mereka kepada Anda jika sudah dibohongi akan sangat marah dan kecewa. Selamanya mereka akan ragu kepada Anda dan perusahaan Anda.
Oleh karena itu Anda harus bersikap jujur dan terbuka dengan klien. Tidak boleh ada yang Anda sembunyikan. Anda harus mengatakan semua hal pada klien, tetapi bukan semuanya, namun yang harus mereka ketahui. Dengan begitu kecurigaan pun akan sirna.
Jika terdapat informasi yang bersifat negatif dan kurang enak didengar klien, tetapi harus klien ketahui, jangan menyembunyikan informasi tersebut. Anda jangan menceritakan hanya informasi yang bersifat positif tetapi menyembunyikan informasi yang negatif. Hal buruk pun juga harus diketahui klien, dengan begitu mereka tidak akan kecewa belakangan.
2. Hindari Membuat Garansi
Apabila Anda tidak yakin, jangan menjanjikan garansi kepada klien. Sebab Anda akan seperti vendor yang lain. Di dalam industri layanan, contohnya pemasaran, hampir tak mungkin untuk dapat memberikan garansi. Berbeda dengan industri manufaktur. Jadi memang tergantung jenis perusahaan startup yang Anda jalani juga.
Dibandingkan Anda menawarkan garansi dalam mencapai hasil tertentu yang masih tidak pasti, sebaiknya Anda menawarkan pemberian informasi proses kerja dengan transparan. Dengan begitu klien akan percaya kepada Anda. Perusahaan startup yang Anda jalani harus menunjukkan kepada klien tentang proses-proses yang sudah dijalankan. Contohnya website yang sudah dibangun, jumlah artikel, serta berbagai case studi yang lainnya. Anda harus membiarkan klien tahu perkembangan perusahaan, serta bagaimana pendekatan Anda untuk menghadapi masalah yang sedang dihadapi klien.
3. Hindari Biaya terlalu Murah
Harga dalam hal ini tidak menjadi pertimbangan terpenting untuk pengguna jasa B2B. Tetapi yang menjadi pertimbangan utama adalah hasil yang didapatkan. Harga murah dapat menjadi korelasi negatif berdasar sudut pandang dari perusahaan Business to Business.
Anda harus mengenal industri startup Anda dengan baik serta keseluruhan persepsi di pasar. Dengan begitu Anda pun akan terbantu untuk menciptakan formula bisnis yang lebih baik untuk mendukung proses penjualan Anda dan mendapatkan profit. Pasang iklan di sini 2