Mengenai manajemen karyawan, jika pemeliharaan karyawan oleh perusahaan kurang diperhatikan, apakah akan ada efeknya? Jawabannya tentu saja ada. Efek-efek yang akan terjadi tentu saja efek negatif. Salah satunya adalah turnover karyawan yang tinggi. Selain itu juga ada efek negatif yang lebih jauh.
Karyawan yang Tersisa di Perusahaan
Sebenarnya ini merupakan efek kelanjutan dari turnover karyawan yang tinggi karena pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan. Efeknya yang tersisa di perusahaan hanya karyawan yang bodoh dan pemalas saja. Karyawan yang pintar dan rajin justru pindah ke perusahaan yang lain, karena mereka menganggap jika pekerjaan di perusahaan lebih baik. Untuk karyawan yang sering mengeluh biasanya produktivitas di perusahaan juga akan ikut menurun.
Karyawan Tidak Puas
Tugas ekstra dapat membuat karyawan menjadi tidak puas, khususnya apabila tidak disesuaikan dengan uang gaji. Kecuali karyawan tersebut Anda beri bonus untuk mengerjakan tugas ekstra atau tugas tambahan. Bahkan tidak menutup kemungkinan karyawan dapat melakukan tindakan curang pada perusahaan, yang ujung-ujungnya perusahaan akan merugi.
Karena itu hubungan antara bos dengan karyawan itu penting dan harus dibangun atas dasar saling mengerti dan saling percaya, dengan begitu kinerja karyawan pun akan lebih baik. Apabila Anda bertanggung jawab sebagai seorang manajer, maka kinerja Anda juga akan terlihat lebih baik di mata pemilik perusahaan, sebab Anda berhasil memotivasi karyawan dan meningkatkan kinerja mereka juga.
Kinerja yang Terpengaruh
Bukan hal yang mengherankan lagi apabila ternyata hubungan manajer atau bos dengan karyawan akan mempengaruhi level kinerja karyawan yang bersangkutan. System praktik manajemen yang buruk dapat membuat semangat kerja karyawan menurun. Karyawan bisa menjadi stress dan kesehatan karyawan terganggu. Selain itu juga dapat menyebabkan biaya perusahaan jadi membengkak, dan omzet perusahaan pun menurun.
Manajemen yang buruk dapat mengakibatkan karyawan menjadi stress. Sesungguhnya mengapa bisa begitu? Itu karena karyawan jadi sering marah, sebab mereka berpikir jika telah berusaha untuk mencurahkan semua pikiran dan energi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik, tetapi perusahaan tidak menghargai usaha mereka, dan justru memberikan tugas tambahan yang terlalu banyak, bahkan tidak diikuti kenaikan gaji. Semakin lama karyawan akan semakin stress dan akhirnya berdemo, atau resign.
Kerja Asal-asalan
Yang berbahaya apabila karyawan bekerja di bawah tekanan dan manajemen yang buruk. Mereka mungkin tidak resign, tetapi mereka melakukan pekerjaan dengan asal-asalan. Karena mereka menganggap walaupun mereka bekerja dengan baik tetapi tidak menguntungkan mereka. Jika kondisi ini berlangsung berkelanjutan untuk jangka panjang, maka perusahaan bisa merugi cukup banyak.
Menolak Tugas Ekstra
Jika karyawan bekerja di bawah manajemen yang buruk maka rata-rata mereka akan menolak apabila diberikan tugas ekstra. Karyawan akan kurang energi ketika bekerja. Kualitas kerja pun tidak diperhatikan oleh karyawan yang bersangkutan, dan malas berangkat ke kantor, pulang cepat, datang kerja terlambat. Semua hal ini merugikan bagi pemilik bisnis.
Potensi pemasukan dapat berkurang. Semua itu karena ulah karyawan yang tidak puas. Walaupun mereka tahu mereka dapat beresiko terkena PHK, tetapi mereka tetap nekat melakukannya. Lalu bagaimanakah solusi untuk semua ini? Solusinya adalah dengan berusaha membangun komunikasi yang baik dengan karyawan. Perusahaan pun harus meningkatkan system kontrol mereka terhadap karyawan. Metode yang paling mudah yakni memberikan perhatian terhadap kehadiran dan usaha karyawan. Pasang iklan di sini 2